Harapan dan Rasional

Semua orang pasti punya harapan. Tak terkecuali, karena dengan harapan itulah seseorang bisa bertahan hidup. Sekecil apapun itu, disadari ataupun tidak, harapan bisa menjadi motivasi tapi bisa juga menjadi Bom waktu.

"Though hope is frail, it's hard to kill"
Dari penggalan lirik ini, Kita bisa tau kalo harapan itu tuh rapuh banget tapi sulit untuk dihapuskan, dilupakan. Ketika seseorang sudah mulai berharap, berarti dia juga sudah mulai ada keyakinan tapi juga masih ada keraguan. Nah, salahnya itu kebanyakan dari Kita yang berharap terlalu dalam mengenai sesuatu.

Kenapa Kita bisa berharap?


Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Hal ini membuat dalam menilai opportunities, probabilities juga berbeda. Kadang orang yang opportunist itu bisa melihat kesempatan walaupun sangat kecil dan mau berusaha mengejarnya, ya at least mencoba. Orang lain mungkin akan bilang "impossible; useless; etc", tapi ada beberapa orang yang justru merasa ada sesuatu yang tidak terpenuhi jika mereka tidak mencoba kesempatan itu. Di sini, harapan membuat kita menjadi positive thinking karena dengan harapan seseorang jadi meyakini sesuatu sekecil apapun kesempatannya itu dapat terwujud. Itulah kadang harapan mengalahkan rasional pikiran kita.

Apa itu hopeless?
Sebenernya semua harapan itu pasti rasional. Kalo yang irasional namanya bukan harapan tapi impian. Seseorang bisa jadi hopeless karena beberapa hal. Pertama, bisa jadi tekad orang itu dalam mewujudkan harapannya sangat kecil. Jadi ibaratnya udah kalah duluan sebelum berperang. Kedua, sudah mencoba dan berusaha keras namun tidak terwujud harapannya. Ya inilah yang harus disadari bahwa tidak semua yang kira ingin kan bisa tercapai. Yang terakhir itu, melihat realita. Misalkan, kita berharap bisa balikan sama seseorang, tapi ternyata dianya kaya udah deketin/di deketin orang lain. Sebenernya kan masih ada kesempatan, cuma kadang udah down duluan kan? Hayo ngaku ngaku haha
Hopeless itu juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain baik dari dalam diri mau pun faktor eksternal.

Kita seharusnya bisa menyeimbangkan antara harapan dengan realita. Memang tidak mudah untuk bisa menyeimbangkan antara keduanya, namun dengan bisa seimbang, kemungkinan kecewa jika harapan tidak tercapai akan lebih mudah diatasi.

So, you know what should you do 😊

0 komentar:

Post a Comment