Hanya Kisah Seorang Anak

Keluarga...
Apa yang terbesit dipikiran kalian jika mendengar kata ini?

Ini cerita tentang keluargaku (re: Introductory)
Hanya keluarga biasa, sederhana, dan harmonis.
Aku hanya ingin berbagi sesuatu yang mungkin pernah kalian alami, kalian sudah tau tapi diabaikan, atau mungkin tidak terpikirkan atau kalian sadari.

Aku sudah hampir mencapai tingkat akhir perkuliahan. Kakak pertamaku (Fynda) sedang melanjutkan pendidikan S2. Kakak kedua (Findi) sibuk bekerja, berangkat pagi - pulang malam. Adikku (Fylia) masih tahun pertama kuliah dan terakhir (Athor) sudah duduk di bangku SMP.

Aku sadar orangtuaku sudah tidak muda lagi. Meskipun demikian, mereka tetap semangat untuk terus beraktivitas. Walau kadang aku merasa mereka sudah sangat lelah :(

Sebagai anak...
apa kalian pernah melihat raut lelah diwajah orangtuamu?
pernah mendengar keluh kesah yang mereka hadapi?
pernah merasa betapa berat beban yang mereka pikul?

Aku bukan tipikal anak yang sangat akrab dengan orangtuaku. Kami tidak sering duduk bersama, menghabiskan waktu berjalan-jalan sekeluarga, ya karena kami sibuk dengan kegiatan masing-masing. Memang ada kalanya kami duduk bersama, pergi bersama, tapi mungkin bisa dihitung jari dalam setahun.

Saat ku kecil, rumahku dulu sangat ramai. Pertengkaran dengan saudara-saudaraku, omelan dari ibuku, tangisan karena kena omelan, suara tawa kami semua, mungkin semua kebisingan itu bisa terdengar dari ujung gang.

Aku rindu itu semua. Kakakku yang berada jauh di luar negeri, satu lagi sibuk bekerja, adikku tinggal di kosan dan terakhir lebih sering bermain dengan gadgetnya.

Kini, aku sering sekali menemani ibuku karena memang kebetulan aku sedang PKL di tempat ia bekerja. Sebelumnya juga sering antar-jemput beliau karena kondisi kakinya masih belum pulih setelah jatuh dari tangga.

Ibuku sering menasihatiku, mencurahkan keluh kesahnya, menceritakan lelucon yang kadang menurutku tidak lucu. Tapi semakin lama didengar, semakin aku tau tentangnya. Ternyata banyak hal yang sering aku acuhkan.

Orangtua kita, mereka sering berbohong.
Bohong kalau mereka tidak lelah, saat kita meminta tolong sesuatu
Bohong kalau mereka baik-baik saja, saat mereka terbaring sakit

Yang kita tahu,
Mereka pemarah.
Padahal dalam hatinya seperti ditusuk-tusuk ketika kita pulang terlambat tanpa kabar.
Mereka cerewet.
Padahal mereka hanya tidak mau anaknya salah jalan.
Mereka tukang ngatur.
Padahal hanya ingin anaknya disiplin.

Mereka adalah orangtua kita, bagaimanapun mereka.
Suatu saat kita akan ada di posisi mereka.
Sayangilah mereka...
Aku bukan anak yang mampu mengungkapkan lewat kata-kata, tapi aku selalu berusaha menunjukan sayangku melalui apa yang bisa aku kerjakan dan berusaha membuat mereka bangga.
Dan yang terpenting adalah doa.
Tuhan selalu mendengar doa kita dan selalu menjawabnya. Percayalah itu..

Ingat,
Kita bisa mendapatkan kasih sayang darimanapun.
Tapi ketulusan itu sedikit, dan salah satunya hanya dari KELUARGA :)

0 komentar:

Post a Comment