Alasan adalah Cliché (?)

Kadang kita terlalu sibuk untuk mengevaluasi orang lain, menilai baik buruk yang mereka kerjakan, padahal diri sendiri pun banyak 'cacat'nya. Entah memang sifat dasar manusiakah yang selalu membanding-bandingkan, atau memang karena kita kurang bersyukur?

Cerita hidup tiap manusia itu unik, tidak akan pernah sama. Kita juga tidak akan pernah benar-benar memahami apa cerita hidup manusia lainnya. Mungkin kita tahu karena kita punya cerita serupa, tapi belum tentu kita benar-benar paham.

Ada orang yang terlihat baik tiba-tiba menunjukkan sisi tak baik, begitu juga sebaliknya. Lalu pantaskah kita menghakimi mereka tanpa tahu ada apa dibelakang semua itu?
Kebanyakan dari kita tidak peduli akan alasan-alasan itu, malah menganggap itu semua hanya sebuah cliché untuk mencari pembenaran.

Ya, karena lingkungan kita sudah terbiasa untuk menghakimi orang seenaknya. Mengingatkan, menegur untuk yang baik itu kewajiban kita sebagai orang baik, tapi kita tidak punya hak untuk mencampuri pilihan hidup orang lain dan menghakimi mereka atas pilihannya.

Kalau ada yang mengganjal dengan keputusannya, tanyakan. Mudah kan? Tapi kita juga harus bedakan mana pertanyaan yang etis, mana yang justru malah seperti menjudge mereka. Daripada hanya bermodal "katanya" atau "setau gue", akan lebih baik kejelasan langsung dari orangnya.
Jadi, dengarkanlah apapun alasannya. Karena bisa jadi kita lah yang bertanggung jawab atas keputusannya itu

0 komentar:

Post a Comment